Kantor kemalingan

Jadi ceritanya, hari itu tanggal 30 Mei, pagi-pagi jam 6-an.. hp berbunyi. Liat no di layar, hmm.. ini no kantor.. Ngapain ya pagi-pagi telp, pasti ada apa-apa nih..

"Hallo.. bu Wid, sorry ganggu pagi-pagi. Ini ruangannya bu Wid kemalingan.."
"Haa.. waduh.. ruangannya terbuka pak?" tanya saya ke HRD Manager yang telpon.
Dst..dst.. lupa persisnya seperti apa. Cuma yang pasti deg-deg an, karena di ruangan ada uang kas perusahaan, yang jumlahnya nggak sedikit.

Ya udah, langsung cepet siap-siap berangkat. Sampai di kantor, pintu ruangan udah terbuka, dicongkel paksa. Dan dokumen banyak bertebaran di lantai. Langsung cek ke lemari tempat simpan uang. Wuahh, masih tertutup rapat. Sedangkan lemari-lemari yang lain sudah terbuka dan diacak-acak semuanya.
Karena masih banyak orang di ruangan, saya nggak berani langsung buka lemari tempat uang, karena kuncinya saya taruh di tempat persembunyian. Nggak enak, kalau jadi banyak orang yang tahu.
Tapi yang bikin hati lega, lemari itu masih tetap terkunci dan nggak dibuka paksa.

Boss datang, dan panggil saya ke ruangan. Saya lapor, kalau lemari  tempat simpan uang aman tapi saya belum buka lemarinya. Boss bilang, supaya jangan banyak orang masuk ke ruangan dan kesempatan liat-liat keadaan ruangan saya.

Balik dari ruangan boss, langsung saya ambil kunci dan buka lemari. Puji Tuhan, uang masih lengkap ada, dan lemari sama sekali nggak rusak.
Karena boss memutuskan nggak mau lapor ke polisi, akhirnya pelan-pelan saya bereskan dokumen yang terserak di lantai.

Ternyata, bukan cuma ruangan saya yang dirampok. Ruangan lain juga diacak-acak. Laci, lemari dirusak. OMG. Celengan teman saya yang ditaroh di ruangannya pun dibongkar. Lebih kasihan lagi ada teman yang taro uangnya Rp.7 juta di laci, ikut raib. 4 laptop di ruangan eksport juga diambil.

Saya balik ke ruangan dan duduk di kursi saya. Berhadapan dengan 3 lemari besi di depan saya. Lemari pertama yang dekat dengan pintu dibuka karena memang tidak saya kunci. Lemari yang tengah aman (tempat saya menaruh uang), lemari ketiga yang dekat tembok dan paling ujung rusak dicongkel.
Liat lemari-lemari itu, saya mau nangis rasanya. Kenapa lemari kedua yang di tengah dilewatin begitu saja  sama rampoknya. Kenapa dia malah menuju lemari ke-3 yang paling susah dituju karena dipojok dan sempit karena ada monitor komputer di sana. Saya menyadari, kalau ini bukanlah kebetulan. Sungguh-sungguh bukan kebetulan. Tapi tangan Tuhan lah yang melindungi!..
Semua lemari dan laci di ruangan saya dibuka, dicongkel, diacak-acak. Tapi hanya satu lemari yang tidak disentuh. Di lemari itu saya taruh uang kas kantor.

Dan yang lebih heran lagi. Saya nggak biasa taro uang di lemari itu. Biasanya saya taro di laci saja. Karena saya pikir aman, lagipula ruangan selalu saya kunci sebelum pulang.
Hanya hari Jumat saja, uang saya pindahkan ke lemari, itu juga baru beberapa bulan yang lalu.
Tapi hari Senin kemarin, ntah kenapa saya pindahkan semua uang, bahkan uang kembalian dari kasir kantor pun saya masukkan semuanya ke dalam lemari.

Oh Tuhan, terima kasih banyak.. Tuhan jagain saya.. Tuhan tolong saya..
Ampuni saya, yang kadang-kadang suka lupa kalau Tuhan itu pegang kendali dalam hidup saya.
Ampuni saya yang suka kuatir akan hidup ini..
Padahal Tuhan selalu menjaga saya, memelihara saya bahkan mencintai saya..
Terima kasih banyak my Dear Lord.. 🙏

Komentar